Kamis, 17 November 2011

WAKTU

Pagi itu, ketika membuka inbox..beberapa message terpapar di situ.  Ada dari seorang temen yang sedang “bingung” dg syndrome CLBKnya , ada juga teman Fb yang curhat ttg suaminya yang selingkuh sama teman satu jemputanya (wakz???),ada pula seorang  seorang kerabat yang giat melancarkan semangat marketingnya, pengumuman2 lomba menulis,agenda arisan dan tak’lim,ada juga beberapa event kegiatan kepenulisan dan pergowessan dimana kedua hal tersebut menjadi aktivitas “penunjang”  saya akhir2 ini, dan beberapa message lainnya.

Tapi, diantara semuanya…ada satu tulisan yang menggelitik saya. Membuat sayatertegun dan mencoba menelusurinya ke dalam hati saya dengan lebih tenang.
Tulisan dari seorang motivator “Isa Alamsyah” dengan komunitas BISA nya…
Beliau memaparkan tentang “waktu buat anak2” …sangat2 membantu saya  ditengah rasa keterpurukan oleh kejenuhaN yg terkadang datang menghampiri...

MALAM YANG PENING

Dua hari ini kondisi saya memang sedang drop. Mungkin karena kecapean, sudah hampir seminggu ini saya  menunggui anak yang sedang ulangan di sekolah. Memang sebenarnya, gak perlu….tapi kondisi anak saya yang kedua ini memang “berbeda” dg kakaknya, dan saya sangat mengenali karakter anak saya ini. Dia akan  merasa “nyaman” saat ibunya ada didekat dia saat2 seperti itu.
Mungkin sebagian ibu lainnya, mengatakan itu membuat anak tidak “mandiri”, manja dsb…tp buat saya, selagi saya bisa memberikan rasa “nyaman” yang dibutuhkan anak saya, knp tidak?? Dan pembelajaran tentang “kemandirian” saya rasa ada Bab tersendiri , dimana anak pun akan bisa merasakan itu jika dalam kondisi yang diperlukan.

Malam tadi…
Kondisi saya benar2 buruk. Badan panas dan demam, tapi saya melihat anak saya masih belum faham dengan  materi ulangan untuk besok. Mau tak mau, saya tetap harus mengajarinya. Mungkin, situasinya akan lain jika saya sedang sehat…tp malam td lain. Suara saya agak meninggi, dan mulai gak sabar.Syukurlah, Emosi masih bisa kutahan.
Selesai dengan  satu anak, kini kakaknya yg  mulai “minta perhatian”, minta diajari juga. Makin malam, kepalaku makin pening. Kalau sudah begini, usai semua tugas,langsung chating deh sama bapaknya anak2 nun jauh disana.  Menumpahkan semua unek2 ,keletihan dan emosi…..
Seperti biasa suami selalu membesarkan hati saya, bahwa semua itu  harus dijalani dengan sabaar….dan membesarkan hati saya, bahwa saya pasti mampu mengatasi semua itu. Amiin..*thx, say..
Pfyuuiiih….


GALAU HATI

Apakah tulisan ini bisa dijadikan sharing atau apa, entahlah…yang pasti sy hanya ingin menjawab “pertanyan” hati saya dan juga pertanyaan dari ibu2 teman laiinya yang kemaren2 sempat datang pada saya.
“Sampai kapan sih kita seperti ini?? Mengurusi rutinitas ini –itu? Kadang aku jenuuh….Ambu” begitu teman saya mengeluhkan.

Saya pun sering seperti itu, merasa jenuh dengan aktivitas yang sama dari hari kehari…tapi kembali kepada niat semula, bahwa ini menjadi “pilihan” . Alangkah baiknya jika pilihan yang telah kita “pilih” bisa kita nikmati dengan indah….
Mungkin manusiawi jika terkdang ada galau ….ingin begini…ingin begitu…terkadang kangen dengan “waktu sendiri” , terbebas dari semuanya  atau hal lainnya…
“aahhhh…bagaimana bisa?? Trus anak2 dan kerjaan rumah gimana??”
Yupps….
Galau  daahhh…..kalau kejenuhan itu terus disimpan  dan akhirnya jadi keluhan,…imbasnya kita jadi termasuk orang yang tidak ikhlas…..walahhh!!
Maka…
Jangan juga merasa bersalah jika  sesekali kita “mengentertaint” diri kita dengan “meluangkan” waktu hanya buat diri sendiri….
Semua yang kita peroleh dari keseimbangan nurani itu akan kembali pada perasaan bahagia bersama anak-anak…
Dan….saat anak2 memang membutuhkan kita, maka curahkanlah perhatian full buat mereka.

Saya kutip sedikit tulisan dari Isa Alamsyah:

“Salah satu yang paling dibutuhkan anak dari orang tua adalah "WAKTU" Paling ideal adalah memberikan KWANTITAS dan KUALITAS WAKTU. Kalaupun belum sanggup minimal KUALITAS WAKTU. Waktu berkualitas adalah PERHATIAN. Di antara kebutuhan waktu tersebut ada yang disebut MOMENTUM. Hadiah waktu terbaik adalah MOMENTUM yang TEPAT. Dan MOMENTUM yang tepat adalah saat mereka MEMBUTUHKAN. Kapan saat anak-anak membutuhkan ORANG TUA, ya saat mereka meminta dan datang kepada kita.”

maka…sebisa mungkin kita bisa memberikan waktu kita buat mereka dan selalu berada didekat mereka saat mereka membutuhkan adalah hal yang paling berasalan buat saya meninggalkan semua “keinginan” dan  “rasa letih” ini. Karena HADIAH terbaik adalah hadiah yang diberikan saat dibutuhkan.
buat saya pribadi, saya "menghadiahkan" diri saya mengantar dan menjemput mereka ...kalau itu membuat mereka merasa senang dengan itu semua. Entah knapa..ada kebanggaan tersendiri, saat si adek selalu langsung menghambur memeluk saya jika keluar dari kelas....atau mereka berebut mencari tangan saya utk mereka cium. Subhanallah, nikmat apalagi yang dicari seorang ibu seperti saya...selain itu???


MEREKA JAUHH LEBIH BERHARGA….

Saya pun teringat, saat kejadian beberapa tahun yang lalu…..
Saat itu kami  sedang dalam perjalanan liburan. Anak-anak begitu semangat dengan perjalanan ini. Tiba-tiba saja, ketika sedang istirahat di salah satu Rest Area Cipularang….ada telpon masuk ,  beberapa masalah dalam kerjaannya suamiku, kulihat dia sedikit bingung …
Tapi….dengan semangat dan keinginan “membahagiakan” anak-anak….suamiku berucap,
Aaahhh….gak usah dulu difikir sekarang deh, waktu bersama anak-anak…jauh lebih penting!! Ketawanya si kakak…dan teriakan girang si adek jauh lebih berharga!!” katanya sambil memasukkan Hp ke sakunya.

Yupp…Kulihat…keceriaan terus ada sepanjang liburan itu. Mungkin anak2 perlu “mengerti” akan kesibukan orangtuanya, tapi jangan pernah “memaksakan” mereka ikut merasakan kegundahan orangtuanya. Dan saat itu…Suamiku benar2 menunjukan ke”professionalannya” sbg bapak….
Dia berusaha jadi yang terbaik saat liburan…dan itu tanpa mengurangi keprofesional dia dalam kerjaan tentu. Yaaa….namanya lagi cuti, ya cutiiilah dg professional he he….

Saya kutip lagi tulisan Isa Alamsyah ttg WAktu :

Karena itu, BUAT WAKTU untuk anak anak. Jangan KALAU ADA WAKTU. Kalau kesejahteraan finansial belum cukup maka berikan WAKTU. Waktu yang Anda miliki, dengan waktu yang dimiliki orang terkaya di dunia jumlahnya sama, 24 jam sehari. Gunakan kekuatan WAKTU untuk membahagiakan anak. Jangan katakan KALAU ADA waktu, karena SELALU SAJA ADA KESIBUKAN. Waktu HARUS DISEDIAKAN, dan DISIAPKAN dan DIJATAHKAN untuk anak-anak kita”
KArena..
Waktu bersama meraka tak akan lama…
Tanpa kita sadari, semakin beranjak besar….semakin meraka punya kegiatan dan keinginan mengisi “waktu” ala mereka sendiri….
Seperti saat ini, si kakak sudah mulai enggan saya ajak pergi…”enakan di rumah, chating ma temen2…he he”, atau si Adek yang langsung bikin banyak “syarat” kalo diajak pergi, “pokoknya aku mau ikut asal nanti dibeli’in ini atau ini ya Bu….” Ha ha…
Maka…
Tak ada alasan untuk jenuh….tak ada alasan untuk galau…selagi mereka masih “meminta waktu” kita….hayolahhhhh….buang tuh jenuh…buang  tuh letih!!
….dan, disaat yang lain…CARI pula WAKTU buat hidup kita sendiri…..berolahraga, berkuliner, menjalani hobby, atau sekedar membaca dan  menonton DVD di malam hari saat mereka tengah terlelap….rasanya cukup buat hari menjadi Rileks kembali.

Belajar menikmati hidup dengan membagi WAKTU…
tak ada alasan untuk jenuh dan galau !!

Asyik kan??!



------------------------------------------ notes  ini kutulis untuk "menyemangati hati" sendiri-------Ambu Susan--------------------

Rabu, 09 November 2011

TAK SELALU

Seperti biasa, jam 10 pagi adalah waktunya antar bekal makan siang buat anak-anakku. Belum sampai gerbang, seorang bocah laki2 gendut berlari menghampiri , "Mama Haya, tadi Haya larang2 aku maen sama teman baru..!!", katanya sambil terengah-engah. Ambu hanya mengernyit sedikit. hemm.. ada apa nih anak koq tumben...?

 Sampai di kelas, kulihat anakku sedang duduk termenung. Matanya masih terlihat sembab, tapi sepertinya dia tak mau bercerita banyak. Sampai akhirnya kutanyakan tentang ucapann bocah gendut, temannya tadi "Dek, kata temenmu ...tadi kamu larang2 dia maen sama teman baru ya??", tanyaku hati-hati. Tanpa kuduga, matanya langsung melotot., gerahamnya dikatupkan seperti menahan emosi. "Tuuuuuh kan....dia emang begituu, pasti mau ngadu dan fitnah aku lagi!!!...huuuu huuu huu...", anakku langsung berlari ke bangkunya sambil menahan tangis. 
Teman-temannya langsung mengerubuti Haya...mereka pun berebutan bercerita tentang "keributan" antara anakku dan bocah itu. Menurut mereka, anakku di usili, tapi anakku melawan, dan bocah itu mengancam akan menumpahkan lem dibangku anakku, hingga anakku menangis. begitu menurut cerita mereka.....
hehehe...oalaahhh...hanya itu saja. Ambu pun  tak mempermasalahkan...namanya anak2....

Tapi, bukan itu yang menjadi inti perenunganku siang itu. Pertanyaan Haya, anakku....disela isak tangisnya tadi, dia sempat bertanya,
"Ambu...gimana sih bisa seperti Ambu waktu kecil?? kata Ambu...Ambu gak pernah berantem sama temen, Ambu gak pernah punya musuh....Aku tadi udah tahan gak nangis, gak marahin dia....pengen sabar kayak Ambu waktu kecil dulu, tapi aku gak kuat...aku kesel!!", desisnya, sambil menatap tajam temennya yang "katanya" usil itu.

Ambu tersentak!!, yeaaah....terkadang untuk memberikan pembelajaran yang baik, Ambu sering cerita tentang masa2 kecil Ambu yang indah dan damai...tanpa berantem, tanpa musuh...!! tapi bukan berarti selamanya indah....
seeperti halnya, anakku, akupun banyak mengalami hal-hal yang tak nyaman....
yang tak enak untuk diceritakan...

Bahkan....mungkin tak layak digambarkan pula ...

Ambu pun punya beragam cerita biru...cerita haru..bahkan cerita kelu...

Hanya saja, cerita2 itu...hanya menghias kalbu saja, tanpa perlu yang lain tahu...cukup jadi penghias perjalanan hidupku saja...

Tohokan tajam di ujung pertanyaan anakku tadi, "Ambu bisa sabar sama teman gimana caranya??"
Upss....
Malu sekali Ambu mendengarnya..
Karena Ambu tak punya sabar sebesar yang anak2 mungkin lihat...
Bahkan, Ambu seringkali memendam rasa marah dan emosi itu dalam diam...tapi perlahan-lahan menusuk-nusuk sendiri hati ini dengan erangan panjang,..
sakit yang berkepanjangan, membuatku terkadang geram" dan menerjang ...membabi buta, walau bentuknya bukan menyerang mengajak perang...

Ambu pun lebih sering terlihat marah jika sedang tertekan
sering melotot tajam jika sedang menerangkan mereka ttg sulitnya pelajaran  
dan anak2ku tahu itu...
protes mereka kadang menghantam ulu hatiku, "Ambu sih gak pernah ada di kelasku....jadinya gak tahu gimana  guru itu neranginnya..gak jelas banget..." keluh mereka.

Yeaahhh, apakah "mengerti kesulitan" mereka itu aku harus ada di posisi mereka dulu?? biar Ambu jadi sabar dan mengerti apa yang mereka keluhkan?
yeaahhh...
kadang, kita bisa sabar dalam satu hal...tapi dalam hal yang lain kita tak bisa gelar sabar itu

harusnya....
sabar itu tergelar di mana saja...di apa saja...dan pada siapa saja...


Saat ini pun sabar itu sedang  mengujiku, mengoyak keegoisanku..
tentang inginnya dipandangi...dari berbagai posisi
, diberi empati dari sudut hati

Maaf...maaf...
"sabar" itu sedang tak ada disini. 
 .
agar sabar ta k terus menerus hilang, maka kubiarkan "diam" sebagai pengganti
mudah2an...kesabaranku berdiam diri, bisa menghilangkan egoisku untuk mencaci maki

 Astagfirullah!!

hanya minta perlindungan-Nya...agar senantiasa memberiku lautan kesabaran tak terkira., suatu makna yang masih terus kucari sampai saat ini.
seperti apakah Sabar itu??? 
katanya....sabar itu mampu manahan emosi
katanya....sabar itu mampu memafkan dan melupakan !!
dan yg terpenting
katanya...sabat itu menerima segala ketentuan-Nya..
.....


Jika saja ada Fakultas khusus yang mengajari tentang mata kuliah SABAR, mungkin akan kuikuti semuanya..

karena Ambu ingin...lulus di semua asfek mata pelajaran sabar itu, baik teori maupun prakteknya!!


______  Teriring terima kasihku buat semua yang telah menguji kesabaranku selama ini, terima kasih.....dan maafkan Ambu jika telah menodai kesabarn itu dengan ketidaksabaran>>>>>>>>>
















 
























Rabu, 01 Juni 2011

ANGKA 13

Angka 13 bukan angka biasa….

Buat kami melalui kisaran waktu dengan angka 13 tahun  tidaklah mudah. Walau kami sudah saling mengenal selama 17 tahun sebelumnya dengan masa “dekat” 5 tahun sebelum hari “H” itu…tetap saja setiap detik, setiap menit  dalam keseharian kami setelah “satu ikatan perkawinan”, adalah hal baru yang harus kami olah terus agar semua berjalan “indah”…
Walau…
Tak selamanya detik itu mulus….tak selamanya menit itu bagus…
Hanya saja….
Kami tetap berkomitmen untuk selalu mengusahakan “yang terbaik” untuk saling membahagiakan….

PELANGI TAK JADI INDAH BILA BERWARNA SATU…

Yaa…begitupun dengan “perjalanan” kami….
Ada canda, duka,  dan bahkan kerikil tajam pun pernah singgah …
Tapi…satu komitmen kami…adalah..berusaha tetap menjadikan semua yang terjadi itu bagian dari “ilmu” yang hrs kami hadapi…
Perbedaan karakter, kadang membenturkan kami pada perdebatan panjang…
Berlainan sikap hidup seringkali menghempaskan kami pada  kerusuhan hati dalam diam
Tapi…
Semua kami  kompromikan dengan hati dan jiwa kami masing2…
Tak gengsi minta maaf, dan tak segan memaafkan..
Karena ternyata…anugrah Allah jauh lebih banyak dan lebih mempesonakan….
Yakni …Kehadiran dua  anak kami …dan Kemudahan saling mencintai…
Tak ada yang lebih indah daripada itu !!

Kini perjalanan itu sudah melewati angka 13 tahun
Alhamdulillah…
Masih bisa menikmati senyum suami dan anak-anak
Masih menikmati “kemanjaan2 mereka”…
Masih menikmati ucapan sayaang mereka…hampir di setiap harinya….
Berucap syukur…syukur…dan syukur…
Bila seringkali anak2  & suamiku berebutan memelukku…maka itulah nikmat itu ..
Karena itulah ungkapan terjujur dari mereka…
Bukan hadiah…bukan pula hal yang mewah
….
WAKTU PANJANG

Nyaris…hanya usia 0-7 tahun  saja kami tak saling kenal. Setelah usia itu…awal memasuki Sekolah DAsar..kami saling tahu…saling melihat…walau tanpa berucap…
Tak ada yang istimewa…hanya bocah culun yang sedikit jail…(hehe..piss Ma!). suamiku, Kakak kelas yang berkali-kali membuatku “malu”…
tak pernah terfikir saat itu, dia jodohku.....
…..
Waktu yang berlalu, masa SMP dan SMA selalu satu sekolah tak mampu “merubah” pertemanan itu….
Sampai akhirnya…kami tak bisa “membutakan” hati kami masing2….Yup, ternyata kami saling ******* (hihi…gak brani nulisnya..)
Mungkin tak cukup satu NOVEL bila hrs kutulis perjalanan2 ini….sampai akhirnya…memutuskan untuk mengatakan dalam hati “Yess, Dialah orangnya!!”….
Maka di tanggal inilah
31 Mei 1998, 13 tahun yang lalu terucap “Ijab Qobul” itu…
Janji bukan hanya pada wali, bukan hanya pada diri…tapi pada Allah SWT!!
…….
Alhamdulillah…
Bila sampai di usia ini….
Subhanallah…ternyata kami masih saling ingin “membahagiakan” , masih ingin menjalani pernikahan ini dengan cinta dan sayang yang sering kami ucapkan…
Mungkin gombal…mungkin berlebihan…
Tapi, buat kami …itu upaya untuk saling “menguatkan”…
Karena kami hanyalah orang biasa yang penuh kekurangan…hanya keyakinan saja yang membuat kami bertahan…
diatas semua kekuranganku sebagai istri dan kekurangannya sebagai suami

Kami ingin terus saling menyayangi dengan sakinah dan mawadah-NYa…

Amiin


---------------------------------------------
Do’akan kami…!!

ANNIVERSARY 13 ‘th…

31 Mei 1998 – 31 Mei 2011

Selasa, 21 Desember 2010

KADO HARI INI


Ketika hampir  terlelap di depan laptop, tiba2 terbangun oleh suara gesekan ….kupicingkan mata sedikit, kulihat dalam mata kantukku…kakak YARRA, anak sulungku,sedang menaruh sebuah amplop di bawah laptop. Setelah aman terkendali…kubuka amplop itu, ada tulisan khas-nya kakak , alay …Happy Mom’s day @mbu…mudah2xan ambu makin sayang…dan baek sama aqyu dan adek….I LOVE You 4mBu !!” lalu..ada sedikit gambar bunga, trus catatan…”maaf, aku lagi gak punya uang..he he”. Dibalik kertasnya, ada 2 gambar wajah (katanya sih wajah ambu…xixixi tp gak ada  mirip2nya…xixixi). Satu gambar tengah menjulurkan lidah dibawahnya ada tulisan : Ambu kalo lagi aneh…dan satu lagi gambar ambu tengah tersenyum :  Ambu kalau lagi cantik..Tapi yang paling dasyat..tulisan di ujung kertas itu:  BAGAIMANAPUN AMBU…AKU SELALU SAYANG….

Hiks..antara terharu dan geli….

Sama halnya ketika sore sebelumnya, HAYA, bungsuku….tiba2 memelukku dari belakang sambil berkata “Ambuu…besok kan hari ibu, ambu pengen aku beliin apa…? Bajuu?? Ntar aku beliin yaa…” katanya lucu.
Aku hanya  tersenyum dalam hati melihat dia menimang2 dompetnya yang berisi uang  Rp. 6100,-. “ntar kalo kurang aku minta Ama nambahin…” lanjutnya. Ha ha…kasian Ama-nya atuh…kebanyakan nambahnya…xixixi, dasar anak2….

Pagi ini tiba2 adek Haya berganti haluan….”aahhh...aku gak jadi beliin ambu baju, aku bikin kartu aja…”, Lalu dia pun mengambil kertas dan mulai asyik menulis disitu. Tiba2 saja terdengar dia menangis. “Huhhh…salah lagi,salah lagi….huhuuu”, tangisnya. Si Bibinya yang udah kenal watak si adek menyarankan untuk bikin lagi aja, Adek Haya malah ngambek “Tapi aku capekkkkk….”, teriaknya. “Lah…apalagi Ambu, tiap hari jagain dan anter adek sekolah…lebih capeek…, ayooo tinggal ganti kertas aja..”, jawab si Bi Nyi…asisten rumah yang sdh jadi bagian keluarga ini lebih dari 12 tahun.

Aku mendengarnya dari kejauhan, sambil sesekali berchating ria sama suami yang ada di sebrang laptop. Gigiku yang sejak malam senat-senut makin terasa menjalar sampai ke kepala. Apalagi sedari subuh sudah harus mengerjakan pesesan kue ratusan box, harus ke pasar pula. Ya sudahlah….dinikmati saja. Untungnya, seperti biasa bapaknya anak2 selalu member I semangat2 lucu via ym”Ambu pasti bisa sabar…Ambu kereeen …Ambu hebaaadddd”.ha haha…kebayang dia nulis itu sambil minum kopi dan roti, yang harusnya kusiapkan jika sedang ada di rumah.  Hiks…
.
Selang beberapa menit…Adek Haya, menghampiriku sambil senyum2..(deuhhh nih anak, cepet sekali ganti roman…baru saja dia menangis deras..he he), lalu diulurkan sebuah kartu hasil karyanya. “Buat Ambuuu……” ujarnya, sambil langsung melesat keluar….sepertinya malu jika kubaca di hadapannya.

Tulisannya  yang masih acak2an…makin menyiratkan kepolosannya : “ Selamat Hari Ibu- Ambu Susan “ di depan kertas tertulis itu. Lalu didalamnya ada tulisan : Ambu saya cantik, Ambu saya Lucu, Ambu saya pintar, Aku sayang Ambuku…..”
He he…semalam dan sepagi ini dua kartu kuterima…dari kakak Yarra dan Adek Haya…
Sebuah kado sederhana..tapi membuatku yakin akan cinta mereka kepadaku….

IBU SELALU DI HATI

Walau sekilas…bentuk perhatian anak2 itu bikin aku tersentuh. Walau mungkin sulit kuungkapkan…tapi aku yakin mereka tahu bagaimana ibunya ini. Yang tak pandai berekspresi terlalu lebay…tapi aku yakin mereka tahu bahwa sayang ibunya tak pernah tergantikan.Terlepas dari kegalakanku, kecerewetanku dan banyak kekurangan2 lainnya…Aku adalah ibu yang sangat mencintai mereka…
Ada kalanya, entah karena kami, ibu-anak ini semuanya perempuan, kami sering berseteru…dan bersaing dalam berkata-kata dan …..mencari perhatian Ama, tentunya….xixixi…
Dulu…aku selalu cemburu, kalo  Ama pulang lebih “mencari” anak-anaknya….(ahhh…itu mah masa lalu ketang..), makanya kadang kucari perhatian Ama dengan anak-anak juga,….(xixixii pliss deh Ma, ini persaingan antar cewe…kayak punya 3 anak cewe kt ama mah…)
Tapi apapun itu…aku yakin semua anak tetap menjadikan ibunya sebagai orang yang mereka cari ketika saat terbangun dari tidurnya….orang yang mereka ingat saat berjauhan..dan  tempat mereka mengadukan segala hal yang membuat mereka  punya cerita.
Ibu…akan dengan senang hati mendengarkan…
Maka…tak heran bila Rasulullah SAW menyerukan bahwa  siapa yang pertama harus kita hormati “Ibumu…ibumu…ibumu….” Sampai 3 kali…baru bapakmu…
Suatu kali, pernah anak2ku berkata..”Aku mendingan meninggal duluan..daripada aku ditinggalin Ambu meninggal…”, kata mereka saat tengah kujelaskan ttg arti kematian. Subhanallah…mungkin mereka tdk mengerti akan takdir dan maut yang hanya rahasia Allah…tp aku memaklumi kekuatiran mereka, karena itupun sempat terlintas dibenakku dulu saat ku seumur mereka. Hampir tiap malam saat terjaga, selalu kucari dan kulihat ibuku yang tengah tertidur pulas…dan diam2 kupegang hidung dan dadanya memastikan beliau masih bernafas….
Aku takut sekali jika ditinggalkan mamahku….saat itu.
Tapi…aku yakin, jika suatu saat umur dan ilmu mereka bertambah…anak-anakku akan bisa menghadapi semua yang terjadi pada mereka. Maka tugaskulah sebagai ibu membekali ilmu kepada mereka.
Aku tak tahu kapan Allah menentukan umurku. Entah setahun lagi, besok hari…atau mungkin hari ini…wallahualam…Allah-lah sang maha penentu.
Hanya saja…Jika pun suatu saat kumeninggalkan mereka, semoga tulisan-tulisanku tentang anak-anak…tentang kehidupan…dan tulisan2 lainnya  bisa memberikan gambaran kepada mereka…bahwa itu wujud kasih sayang Ambunya yang mungkin tak sempat terasakan oleh mereka seutuhnya.
Ambu yang banyak kekurangan sebagai ibu, mudah2an bisa terhapuskan dengan mereka membaca tulisan2ku….
Betapa mereka adalah harta yang paling berharga….
Semoga Adek Haya pun gak penasaran lagi dengan pertanyaan2nya  setiap pagi,“Ambu…yang paling penting dan ambu sayang itu siapa sih?? Ama..Kakak…atau Aku?”, he he….Adekkk…jgn pernah bertanya itu, sebab dihati Ambu semuanya istimewa….
Atau Kakak yang merasa gak disayang lagi karena Ambu sering lebih sering mencium dan memeluk adeknya  sedang dia sering terlewat….(he he..Maaf Kak, kamunya juga kan lebih sering asyik chating ma temen2 abg-mu….he he, masa dikuwel2 dan dicium2 mu udah lewat…tp percayalah, saat kecilpun kamu mengalami itu bersama Ambu…).
Mudah2an Anak-anakku pun tak lagi cemburu sama Ama,bapaknya dan sama Mamah-Bapak di Grt, orangtuaku. Porsi kalian berbeda…tapi sayang  Ambu pada masing2 adalah hak yang terposisikan di hati yang paling luas.

Allah memang maha dasyat. Diberikannya hati hanya sebongkahan saja….tapi  rasa yang dikandung hati luas tak terkira. Makanya, kasih sayang itu bisa tertampung begitu banyaknya.

…………Maka, jika tidak sempat  kusampaikan rasa sayang itu…lewat tulisan ini mudah2an bisa tersiratkan…betapa sayang Ambu buat mereka begitu dalam…………….dan Allah, ada dalam setiap rentangnya….memberikan benang halusnya untuk menyampaikan setiap helaan kasih itu dengan baik, dengan syar’i…
Jaga terus kami , ya Allah….
aminn…

Ambu hanya manusia yang banyak kekurangan, tapi  selalu ingin kusempurnakan itu dengan menyayangi kalian dengan sangat…..karena kalian sosok terhebat yang selalu membuat ku bersemangat!

bUAT MAmah dan Ibu Mertuaku...Selamat hari ibu, terima kasih telah menginspirasiku  menjadi seorang ibu...
maafkan jika sebagai anak, aku tak mampu membanggakanmu...tapi doakan aku selalu, sebagai seorang ibu bisa membanggakan kedua anakku..
amiin...

*Selamat hari Ibu juga buat semua Ibu yang ada di dunia ini ……………..


Pojok kecil di rumah mungilku----22 Desember 2010------Ambu Hayarra-----------------


Ujian itu bisa dimana saja, kapan saja....

Pagi tadi bangun seperti biasa, persiapan buat pergi ke Semarang…air hangat yg disiapkan Ambu-ku membukakan mata ngantuk, teh panas nya memberikan semangat tersendiri untuk menghadapi kerjaan hari itu, terlihat tumpukan dus pesanan makanan usaha kecil Ambu. Dan diakhiri dengan kecupan pagiku sebelum berangkat berurutan, Ambu, Kaka dan Adek yg masih tidur lelap dikamar sebelah...yaa semacam ritual selasa pagi....

Sesampai di bandara, lagi2 ritual minum setengah gelas cappuchino lanjut ’kebelakang’...upss...semua toilet penuh, kurelakan berdiri beberapa saat didepan toilet nan bersih garuda lounge, setelah itu datang satu orang yg aku yakin dengan kepentingan yg sama, berdasi berpakaian rapi, ya tidak sepertiku pokoknya...ketika terbuka salah satu pintu toilet diiringi seseorang keluar dengan muka ’puas’ ...tapi tak dinyana, si bapak rapi tadi masuk tanpa ba bi bu wuuush....masuk, yaah harusnya kan giliranku, bagianku....hakku...tak berhasrat ribut pagi itu, kuputuskan untuk menunggu pintu lainnya terbuka...mudah2an masih kuat nahannya....eeuuhh

Kulirik jam tangan, boardingpass...seat 5A seperti pesananku minggu lalu, aku check batre kamera masih full, sip ! memang hari itu aku berniat foto2 awan ciptaan-Mu sudah jadi hobbyku sejak dulu, biasanya musim hujan begini lukisan pagi awan akan beragam bentuk yg dahsyat dan lekukannya selalu membawa tinggi daya hayalku....ya ini aku...Sang Pencinta Awan! *lebay yah...ok lanjuutt...

Bergegas masuk ke ruang tunggu yg sudah ditentukan, semenit berselang panggilan boarding berkumandang....bissmillahirrohmanirrohiim....10 tahun lebih rutinitas yg tak pernah ku suka, masih aja khawatir kalo mau terbang.
Kulihat seorang telah menduduki bangku yg telah ku pesan, ya 5A...itu hakku, bagianku...aku coba sesopan mungkin bertanya ”no berapa tempat duduknya pak” kulihat lirikannya tak bersahabat ”Saya duduk disini, pokoknya saya ingin duduk disini” suaranya meninggi...tak ada pilihan, setelah konsultasi dengan cabin crew-nya saya duduk aga belakang tapi tetep di jendela...ah gpp masih bisa ambil gambar fikirku...bissmillah *lagi*....take off mulus...
Beberapa menit kemudian pramugari menawari berurutan setiap penumpang minuman, saya bilang ”air putih mbak”...ketika pramugari menyodorkan tiga gelas ke jejeran bangku kami...penumpang yg tengah mengambil dua gelas, teh dan air putih...yah itu air putih bagianku...hakku....tak berfikir panjang kupanggil mbak pramugari tadi untuk menyiapkan segelas air putih lagi, sambil geleng2 kepala pramugari menyodorkan gelas plastik berisi air bening sambil meminta maaf...”makasih mbak”

Tak terasa 30 menit berlalu....jeprat jepret sudah...pak pilot mengumumkan beberapa saat lagi akan mendarat di bandara ahmad yani semarang, tiba-tiba....gujlaaakkk! pesawat sedikit bergoyang dan terasa turun beberapa meter....Astaghfirulloh...cuaca memang lagi ga bersahabat akhir2 ini....lalu kuteruskan lafadz itu terus menerus....seiring goyangan garuda-ku pagi itu.....akhir15 menit terasa bak seminggu!


Sambil kuturuni anak tangga pesawat coba kurenungi semua hikmah pagi itu.... ya di dalam 2 jam perjalanan, pastinya setelah inipun akan banyak ujian2 lainnya dalam pekerjaan dan seterusnya.....
Ya Alloh hanya pagi ini aja banyak yg bisa jadi pelajaran buat diri ini...banyak pelajaran yg biasanya terlewatkan dalam hitungan hari, minggu bahkan bertahun2 yg pastinya bermakna banyak bukan untuk disesali tapi untuk dimaknai

Hanya satu hal yg terberat ujian dipagi itu sebenarnya....meninggalkan orang2 yg kucintai.... Ambu-ku, Yarra-ku, Haya-ku....dan rumahku...ya syurgaku...



"Lukisan awan-Mu akan tetap indah dan penerbangan akan tetap nyaman walau turbulensi udara selalu menyertainya..." yup...itulah keluargaku


Miss and luv u ....all
Kampung Kali - Medio Desember 2010

Kamis, 28 Oktober 2010

Bapak....

Seperti biasa, pagi itu berseragamkan kaos oblong dan sarung kebesarannya, bapak itu bersihin taman kecil kesayangannya dibelakang rumah...telaten dan sangat menikmatinya

“Jang ari nu ku hidep ditanggeuy teh naon?” si bapak menanyakan barang elektronik apa yg si anak pegang pagi itu....yg berdiri tepat dibelakang si bapak
“Ini namanya notebook pa…” jawab si anak dalam bahasa sunda....
“Kalo notebook itu apa?” tanya nya lagi
" Komputer tapi lebih kecil jadi bisa dibawa kemana-mana biar gampang...ga berat Pa..." tambah si anak
"Ooh...hmm, komputer itu buat apa? " si bapak penasaran
"Yaa buat ngetik dong Paa..." si anak mulai meninggikan suaranya....
"Kenapa bukan mesik ketik aja namanya yah..." tanya bapak tua itu coba mengimbangi
"Tuh kan ...dah ah...saya terangin juga Bapa mah ga bakalan ngerti...yg jelas ga ada barang kayak gini jaman dulu...ini kan barang jaman sekarang...jaman canggih!" jawab anak nya makin meninggikan suaranya...kesal makin menjadi...
Sejenak si bapak diam, tangannya diam diantara dedaunan seakan salah petik, tatapannya kosong dan  dalam helaan nafas nya yg penuh makna bapak tua itu berdiri dan membalikan badannya perlahan, menatap anaknya penuh pengertian...lama....ya pandangan seorang bapak ke anak tersayangnya....diam! ya tanpa sepatah katapun keluar dari bibirnya yg mulai mengerut...
Si bapak pun mendekat yg tahu jelas anaknya mulai merasa berdosa atas kekesalannya....tangan kurusnya yg makin menghitam mengusap ubun2 si anak penuh kasih yang ga ada habisnya, diciumnya..anaknya tak menyangka dan hanya berdiri serba salah.

Belum selesai si anak menghitung penyesalan dalam hati, si bapak keluar dari kamarnya lalu menghampiri si anak....
"Dieu Jang ...kasep...deukeut bapa" bapak itu mengajaknya mendekat, tangannya memegang tape philips keluaran tahun 70an lengkap dengan pita kaset didalamnya yg bertuliskan Kebun Binatang Bandung - Mei 77, sedikit bergetar jarinya memencet tombol play.....anaknya diam.

"Bapa...itu burung apah?" "Itu yg merah namanya kepodang bageur"
"Kalo yang itu??" "Oh yg itu....burung kasuari namanya....bagus yah?!"
"Makannya apa??"....dan berpuluh-puluh tanya jawabpun diperdengarkan si bapak dari rekaman itu....si anak tetap mematung....
Pandangan pak tua beralih dari tape tua-nya ke mata anaknya yg mulai berkaca-kaca......tanpa rasa kesal jauh dari amarah....


Bandara Semarang, 29.10.10 - 14.22
Lagi inget Bapak di Garut…..Luv U Dad !!

JELANG LEPAS MASA LAJANG..!!

Ambu inget 12 tahunan yang lalu...

Saat isyu kerusuhan masih hangat jadi pembicaraan orang2...saat para orang tua khawatir dengan keluarganya, terutama saat bapakku yg khawatir akan rencana indah Ambu dan Ama untuk menyempurnakan setengah perintah ibadahnya...takut begini begitu, maklum...
Dengan usaha maksimal untuk meyakinkan diri dan orang tua masing2 serta ber-tawakal sama Yang Maha Kuasa akhirnya beliau menyetujui rencana kita.

Saat heboh2nya mempersiapkan acara Pernikahan kami.  Ambu begitu sibuk dengan segala persiapan. Mulai dari membuat souvenir ( asli, semua dibikin dg tanganku sendiri lho....1000 pc Bo..!! sampe gempor nih tangan he he!!), cari seragam buat keluarga, ngedesign undangan (plus ngedata), dan hal2 lainnya sebagian besar kuurus sendiri, dibantu kakak-kakak dan juga......calon suamiku...tentunya!!
Belum lagi...Ambu pun musti jahitin sendiri baju2 buat keponakan2 kecil ku saat itu..(hi hi..yg ini karena gak ada penjahit yg mau terima ngejahit baju batita2 dg keinginan yg prental-printil aliasn njelimet...). yaaah...walo cape dan hebohh...tp sweaaar...seneng banget menjalaninya..(ya iyyalahhh...mau kawiin eh..nikahhhh gitu loh!!).

KABAR ITU
Malam itu,sebulan sebelum hari H,saat sedang asyiknya merangkai satu demi satu mutiara buat souvenir...tiba-tiba saja Ama (saat itu masih jd calon suami), datang ke rumah dengan tampang murung dan langkah gontai.
Ada apakah?? tumben....
biasanya hari Senin malam, sepulang dari meeting mingguannya (ama ditugaskan di Bdg, dan tiap hari senin meeting di Jkt), selalu ceria...dan banyak cerita. Tapi, kali ini lain....
sepucuk surat menggantung di tangannya. Surat Perampingan Karyawan di tempatnya kerja, dan Ama termasuk salah satu yang kena pemberhentian itu!!.
Sungguh, suatu yang terasa menyesakkan dada. Suatu yang menggelegarkan telinga...saat Ama dengan lirih berkata, "Terserah ...apa pernikahan kita mau dilanjutkan dengan kondisi saya yang seperti ini?".
What???! waduhhhh....bodoh sekali jika Ambu harus menyerah hanya karena Ama kehilangan kerja. Menikah itu ibadah...dan saat itu Ambu yakin..bahwa setiap orang pasti akan dimudahkan rejeki oleh yang di atas jika kita berniat baik.
Tapi, tak banyak yang bisa kucakap. hanya anggukan halus sambil berkata dalam hati..."Kenapa harus mundur?
Yang paling berat saat itu melihat Ama sedikit 'suudzan' sama Alloh yg membebani cobaan diluar kemampuannya...Astaghfirulloh!

But show must go on....
"Bu, pastikan rahasia ini hanya kita yang tahu, jangan tambah beban bapak dan ibu yah.." pinta Ama waktu itu, "Suatu saat...disaat yg tepat kita pasti kasi tau mereka dan Ama yakin pasti berhikmah...InsyaAlloh"

Setelah sebelumnya menerima pangilan interview2 dan tanpa kejelasan , kerjaan pertama kita  selanjutnya adalah...Ambu ngetik berlembar2 lamaran, Ama mengirimkannya ke perusahan2 ...berharap kehidupan layaknya keluarga baru kembali normal. Waktu kebersamaan semakin panjang. Bulan madupun terasa luang.
...dan akhirnya Ama diterima di suatu perusahaan dengan penghasilan dan posisi yg sama dengan sebelumnya...Alhamdulillah.

Wah...kalau difikir2 : .anggap saja saat itu Ama ga pernah kena PHK dari perusahaan itu ...dan anggap saja waktu itu kita disuruh cuti nikah 2 bulan sambil dikasih uang berkali lipat (dari pesanggon perusahaan lama) dan masuk kembali kerja tanpa berkurangnya penghasilan
"Subhanallah....indah sekali rencana Alloh yah?!"  ucap Ama dengan mata berkaca.

Pelajaran moralnya:
Astaghfirulloh.....Jangan pernah menghakimi Alloh Swt berdasarkan nalar kita. Allah punya banyak rahasia yang tak pernah kita duga. Tapi, percayalah...semua yang kita terima adalah pasti yang terbaik buat kita. akan berkah jika kita bersabar menjalaninya.Berhusnudzanlah selalu pada-Nya.....