Rabu, 09 November 2011

TAK SELALU

Seperti biasa, jam 10 pagi adalah waktunya antar bekal makan siang buat anak-anakku. Belum sampai gerbang, seorang bocah laki2 gendut berlari menghampiri , "Mama Haya, tadi Haya larang2 aku maen sama teman baru..!!", katanya sambil terengah-engah. Ambu hanya mengernyit sedikit. hemm.. ada apa nih anak koq tumben...?

 Sampai di kelas, kulihat anakku sedang duduk termenung. Matanya masih terlihat sembab, tapi sepertinya dia tak mau bercerita banyak. Sampai akhirnya kutanyakan tentang ucapann bocah gendut, temannya tadi "Dek, kata temenmu ...tadi kamu larang2 dia maen sama teman baru ya??", tanyaku hati-hati. Tanpa kuduga, matanya langsung melotot., gerahamnya dikatupkan seperti menahan emosi. "Tuuuuuh kan....dia emang begituu, pasti mau ngadu dan fitnah aku lagi!!!...huuuu huuu huu...", anakku langsung berlari ke bangkunya sambil menahan tangis. 
Teman-temannya langsung mengerubuti Haya...mereka pun berebutan bercerita tentang "keributan" antara anakku dan bocah itu. Menurut mereka, anakku di usili, tapi anakku melawan, dan bocah itu mengancam akan menumpahkan lem dibangku anakku, hingga anakku menangis. begitu menurut cerita mereka.....
hehehe...oalaahhh...hanya itu saja. Ambu pun  tak mempermasalahkan...namanya anak2....

Tapi, bukan itu yang menjadi inti perenunganku siang itu. Pertanyaan Haya, anakku....disela isak tangisnya tadi, dia sempat bertanya,
"Ambu...gimana sih bisa seperti Ambu waktu kecil?? kata Ambu...Ambu gak pernah berantem sama temen, Ambu gak pernah punya musuh....Aku tadi udah tahan gak nangis, gak marahin dia....pengen sabar kayak Ambu waktu kecil dulu, tapi aku gak kuat...aku kesel!!", desisnya, sambil menatap tajam temennya yang "katanya" usil itu.

Ambu tersentak!!, yeaaah....terkadang untuk memberikan pembelajaran yang baik, Ambu sering cerita tentang masa2 kecil Ambu yang indah dan damai...tanpa berantem, tanpa musuh...!! tapi bukan berarti selamanya indah....
seeperti halnya, anakku, akupun banyak mengalami hal-hal yang tak nyaman....
yang tak enak untuk diceritakan...

Bahkan....mungkin tak layak digambarkan pula ...

Ambu pun punya beragam cerita biru...cerita haru..bahkan cerita kelu...

Hanya saja, cerita2 itu...hanya menghias kalbu saja, tanpa perlu yang lain tahu...cukup jadi penghias perjalanan hidupku saja...

Tohokan tajam di ujung pertanyaan anakku tadi, "Ambu bisa sabar sama teman gimana caranya??"
Upss....
Malu sekali Ambu mendengarnya..
Karena Ambu tak punya sabar sebesar yang anak2 mungkin lihat...
Bahkan, Ambu seringkali memendam rasa marah dan emosi itu dalam diam...tapi perlahan-lahan menusuk-nusuk sendiri hati ini dengan erangan panjang,..
sakit yang berkepanjangan, membuatku terkadang geram" dan menerjang ...membabi buta, walau bentuknya bukan menyerang mengajak perang...

Ambu pun lebih sering terlihat marah jika sedang tertekan
sering melotot tajam jika sedang menerangkan mereka ttg sulitnya pelajaran  
dan anak2ku tahu itu...
protes mereka kadang menghantam ulu hatiku, "Ambu sih gak pernah ada di kelasku....jadinya gak tahu gimana  guru itu neranginnya..gak jelas banget..." keluh mereka.

Yeaahhh, apakah "mengerti kesulitan" mereka itu aku harus ada di posisi mereka dulu?? biar Ambu jadi sabar dan mengerti apa yang mereka keluhkan?
yeaahhh...
kadang, kita bisa sabar dalam satu hal...tapi dalam hal yang lain kita tak bisa gelar sabar itu

harusnya....
sabar itu tergelar di mana saja...di apa saja...dan pada siapa saja...


Saat ini pun sabar itu sedang  mengujiku, mengoyak keegoisanku..
tentang inginnya dipandangi...dari berbagai posisi
, diberi empati dari sudut hati

Maaf...maaf...
"sabar" itu sedang tak ada disini. 
 .
agar sabar ta k terus menerus hilang, maka kubiarkan "diam" sebagai pengganti
mudah2an...kesabaranku berdiam diri, bisa menghilangkan egoisku untuk mencaci maki

 Astagfirullah!!

hanya minta perlindungan-Nya...agar senantiasa memberiku lautan kesabaran tak terkira., suatu makna yang masih terus kucari sampai saat ini.
seperti apakah Sabar itu??? 
katanya....sabar itu mampu manahan emosi
katanya....sabar itu mampu memafkan dan melupakan !!
dan yg terpenting
katanya...sabat itu menerima segala ketentuan-Nya..
.....


Jika saja ada Fakultas khusus yang mengajari tentang mata kuliah SABAR, mungkin akan kuikuti semuanya..

karena Ambu ingin...lulus di semua asfek mata pelajaran sabar itu, baik teori maupun prakteknya!!


______  Teriring terima kasihku buat semua yang telah menguji kesabaranku selama ini, terima kasih.....dan maafkan Ambu jika telah menodai kesabarn itu dengan ketidaksabaran>>>>>>>>>